ini adalah blog tempat berbagi pengetahuan dalam dunia Arsitektur.Saya adalah mahasiswa arsitektur yang tak luput dari kesilapan dan kebodohan.Tapi semangat yang tinggi tetap melekat dalam diri saya, walau tantangan yang berat saya tetap bangkit dan tak pernah takut atau ragu untuk itu semua.Tak peduli walau ditertawakan, diacuhkan atau dipandang sebelah mata,karena suatu pengalaman lah yang teramat penting dari suatu nilai,pujian atau pun IPK yang tinggi.
Sunday, 22 December 2013
Sunday, 10 November 2013
Metode perancangan kota
URBAN
DESIGN ARCHITECTURE
METODA PERANCANGAN KOTA
PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
SYNOPTIC METHOD / METODE RASIONAL
DALAM PERENCANAAN KAWASAN
I. Definisi
Metode sinoptik sering disebut
sebagai metode rasional. Namun tidak berarti metoda yang lain bisa dikatakan
tidak rasional. Sistematika desain dalam metode ini terdiri dari beberapa
langkah, dengan jumlah langkah tergantung dari kerumitan kasus yang dihadapi
(shirvani, 1985).
Metode ini mengutamakan
langkah-langkah yang terstruktur dalam pemecahan masalah, dengan mengedepankan
perpaduan beberapa alternatif sehingga tercapai kesimpulan dari aspek terbaik
dari masing-masing alternatif yang diajukan. Langkah yang diambil harus runut dan
terperinci dengan jelas, untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Solusi terbaik
dilihat dari kualitas atau nilai dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat
menghasilkan efek lebih baik.
II. Langkah-Langkah Dalam Metode Rasional
II.I. Langkah Pertama : Pengumpulan
Data, Survei Kondisi Yang Ada (kondisi alam, terbangun, dan sosio-ekonomi).
Pengumpulan data bisa diartikan
memberikan penilaian terhadap suatu lingkungan dan komponen lain seperti
kondisi alami, terbangun (buatan), maupun sosial ekonomi. Data yang terkumpul
berbentuk statistik secara kuantitatif dengan cara pengelompokan menurut
subjek, area, waktu maupun kombinasi diantaranya.
II.II. Analisis Data, Identifikasi Semua
Peluang dan Kendala
Analisis data, merupakan langkah
paling awal dalam menerjemahkan informasi ke dalam alternatif desain. Analisis
data ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, dengan masing-masing cara bisa
memadukan beberapa variasi dari kualitas dan hubungan masing-masing informasi
(Roberts, 1974).
II.III. Perumusan
Tujuan dan Sasaran
Secara umum, perumusan tujuan dan
sasaran sudah mendekati akhir dari proses perencanaan. Secara teori, ini
merupakan ujian pertama dari perencana atau bisa dikatakan sebagai pemacu dalam
mendesain, dimana harus ada pemisahan antara fakta dan nilai-nilai. (Shirvani,
1981).
II.IV. Pengembangan
Konsep-konsep Alternatif
Perkembangan dari alternatif konsep
dapat dilakukan dalam dua tahap:
1. Identifikasi
kunci pokok dari pengembangan ide
2. Pendefinisian lebih banyak detail
dari beberapa alternatif sebagai pendahuluan untuk menuju pada perpaduan (Boyce
et al., 1970)
Tahap keempat ini adalah dimana
perencana harus menggunakan pengetahuan dan pengalamannya untuk melihat
kemiripan kasus yang terjadi. Beberapa variasi alternatif tidak hanya berupa
perbedaan tujuan dan sasaran, namun juga dapat dilihat sebagai perbedaan cara
untuk mengembangkan alternatif utama. Alternatif, sebagai contoh, dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi rekomendasi, atau untuk memverifikasi keuntungan
yang diharapkan dalam sebuah bentuk perkembangan, atau untuk memberikan
pengetahuan kepada khalayak umum mengenai nilai dari perencanaan yang dilakukan
(Boyce et al., 1970).
II.V.
Penjabaran Tiap Konsep Ke Solusi Yang Dapat Dilaksanakan
Penjabaran digunakan untuk melihat
dan mengembangkan beberapa alternatif yang telah diajukan, dan menganalisa
konsep, tujuan utama, dan sasaran dari keduanya. Point penting dalam penjabaran
adalah untuk melihat kembali, menganalisa, dan mengkritisi alternatif yang
tersedia dan mengelompokkan alternatif-alternatif tersebut dalam bingkai
lingkup desain yang diinginkan. Menindaklanjuti identifikasi dan seleksi konsep
yang telah dikembangkan, tahap ini biasanya mnghasilkan bagian penting dalam
proses perencanaan.
II.VI. Evaluasi
Solusi-solusi Alternatif
Evaluasi dari alternatif solusi
merupakan langkah yang penting, terlihat
selama dekade sebelumnya karena
berkurangnya subjektivitas dari para
perencana dalam meningkatkan solusi yang
objektif.
Terdapat
beberapa metode evaluasi yang menarik dalam skala makro, baik perencanaan
kawasan dan perencanaan regional, juga secara mikro dari desain distrik,
perencanaan lingkungan, dan pedoman desain kawasan. Metode-metode ini mulai
dari sistem keuntungan / analisis keuangan sampai dengan matrik pengembangan
tujuan utama, dari metode evaluasi rencana metropolitan dan analisis daya
dukung lahan sampai dengan evaluasi dalam proses perencanaan. Kemudian terdapat
juga beberapa macam metode mengenai akses sinar matahari, kontrol suara, dan
sebagainya, yang sangat berguna untuk mengembangkan pedoman desain dan
standarnya.
II.VII. Penerjemahan
solusi-solusi ke produk berupa: Kebijakan (policies), Rencana(plan),
Pedoman (guidelines), dan Program.
Tahap ini adalah tahap pengembangan
dari presentasi detail dan penjelasan dari alternatif terpilih serta
rumusan-rumusan kebijakan, perencanaan, dan hasil perencanaan lainnya. Disini,
pemilihan dari masing-masing produk perencanaan seperti kebijakan, rencana,
pedoman, atau program-program tergantung dari situasi atau tipe aktivitas
perencanaan kawasan. Dengan pengembangan secara detail dari kebijakan, rencana,
dan sebagainya, tergantung dari alternatif yang terpilih, implikasi dari solusi
terpilih dapat dieksplorasi. Ini membutuhkan tinjauan ulang ke belakang dan
evaluasi ulang dari proses yang telah dilakukan sebelumnya.
Friday, 28 June 2013
Studio Perancangan Ruang Dalam ( Interior )
PERANCANGAN INTERIOR KORIDOR KAMPUS
KONSEP DESIGN PERANCANGAN INTERIOR ART GALLERY
EKPLORASI BENTUK DAN HASIL RANCANGAN
Thursday, 27 June 2013
Hidup adalah Arsitektur & Arsitektur Cerminan dari Kehidupan
Abstrak
Arsitektur adalah seni dan ilmu
dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas,
arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan,
mulai dari level makro yaitu perencanaan, perancangan perkotaan, arsitektur landskap,
hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain prabot dan desain produk.
Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Arsitektur lahir dari dinamika antara
kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif, keamanan, dsb), dan cara
(bahan bangunan yang tersedia dan teknologi kontruksi). Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap awal
dinamika ini. Kemudian manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai
terbentuk melalui tradisi lisan dan praktik-praktik, arsitektur berkembang
menjadi keterampilan.
Pada tahap ini lah terdapat proses uji coba, improvisasi, atau peniruan
sehingga menjadi hasil yang sukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang
figur penting, ia semata-mata melanjutkan tradisi. Arsitektur vernakular
lahir dari pendekatan yang demikian dan hingga kini masih dilakukan di banyak
bagian dunia.
Permukiman manusia di masa lalu pada dasarnya
bersifat rural. Kemudian timbullah surplus produksi,
sehingga masyarakat rural berkembang menjadi masyarakat urban.
Kompleksitas bangunan dan tipologinya pun meningkat.
Teknologi pembangunan fasilitas umum seperti jalan dan jembatan pun berkembang.
Tipologi bangunan baru seperti sekolah, rumah sakit, dan
sarana rekreasi pun bermunculan. Arsitektur Religius tetap menjadi bagian
penting di dalam masyarakat. Gaya-gaya arsitektur berkembang, dan karya tulis
mengenai arsitektur mulai bermunculan. Karya-karya tulis tersebut menjadi
kumpulan aturan (kanon) untuk diikuti khususnya dalam pembangunan
arsitektur.
Langgam Arsitektur adalah bagian dari budaya sedangkan
budaya adalah hasil karya dari manusia. langgam itu bahasa indonesia dari kata
'style', atau kata 'gaya' kadang bertabrakan arti dengan 'force', contoh 'gaya
berat' dll. Sejak post modern, para arsitek banyak memperdebatkan tentang
langgam ini yang berarti hal yang terkait dengan suatu ciri, bisa berupa
budaya, tokoh, peristiwa sejarah, dan lain-lain. sebuah karya arsitektur bisa
berlanggam eropa, cina maupun nusantara dan sebagainya.
Arsitektur adalah dunia yang tidak bisa dilepaskan dari
tema, karena dengan tema itulah kehadirannya dapat lebih bermakna. Lebih
daripada itu arsitektur adalah dunia yang di dalamnya terdapat semangat untuk
terus mencari sesuatu yang baru dan semangat untuk mencari jawaban.” ( AMI – Arsitek Muda Indonesia, Penjelajahan
1990 – 1995, Subur, Jakarta, 1995 ).
Dalam arsitektur, suatu konsep mengemukakan
suatu cara khusus bahwa syarat-syarat suatu rencana, konteks dan keyakinan
dapat digabungkan bersama, yang dalam konteks ini dapat berupa paduan dari
beberapa unsur yang mungkin berupa gagasan, pendapat dan pengamatan ke dalam
suatu kesatuan.Tema merupakan suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di
seluruh rancangan suatu proyek. contoh: karya Charles Moore, Kimbel Art,
Gallery Louis I Khan di Fort Worth, Texas, memakai cahaya sebagai tema.
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
BAB I PENDAHULUAN A. Defenisi Struktur dan Konstruksi Sebelum mengenal lebih jauh struktur bentang lebar, perlu dipahami du...
-
URBAN DESIGN ARCHITECTURE METODA PERANCANGAN KOTA PRODI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH ...
-
PERANCANGAN INTERIOR KORIDOR KAMPUS KONSEP DESIGN PERANCANGAN INTERIOR ART GALLERY EKPLORASI BENTUK DAN HASIL R...