Sunday, 24 December 2017

DEFENISI STRUKTUR DAN KONSTRUKSI

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Defenisi Struktur dan Konstruksi
       
Sebelum mengenal lebih jauh struktur bentang lebar, perlu dipahami dulu kata-kata yang selalu mengikut di depannya, yaitu kata Struktur dan konstruksi. Dua kata ini merupakan hal sederhana, namun sering harus diulang untuk menghindari kesalahpahaman penggunaan kata. Dalam suatu bangunan, struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaan dan atau kehadiran bangunan ke dalam tanah. Struktur juga dapat didefinisikan sebagai suatu entitas fisik yang memiliki sifat keseluruhan yang dapat dipahami sebagai suatu organisasi unsur-unsur pokok yang ditempatkan dalam suatu ruang yang didalamnya karakter keseluruhan itu mendominasi interelasi bagian-bagiannya( Shodek, 1998:3). Struktur merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban (Macdonald, 2001:1). Struktur dianggap sebagai alat untuk mewujudkan gaya-gaya ekstern menjadi mekanisme pemikulan beban intern untuk menopang dan memperkuat suatu konsep arsitektural (Snyder&Catanese,1989:359)
      Sedangkan konstruksi adalah pembuatan atau rancang bangun serta penyusunannya bangunan. Ervianto, 2002: 9, menjelaskan bahwa konstruksi merupakan suatu kegiatan mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Dalam artian sederhananya struktur adalah susunannya dan konstruksi adalah penyusunan dari susunan-susunan, sehingga dari pengertian tersebut dapat diambil sustu kesimpulan bahwa konsruksi mencakup secara keseluruhan bangunan dan bagian terkecil atau detail dari tersebut adalah struktur.
      Penafsiran yang lebih luas tentang struktur adalah yang didalamnya alat-alat penopang dan metode-metode konstruksi dianggap sebagai faktor intrinsik dan penentu bentuk dalam proses perancangan bangunan. (Snyder&Catanese,1989:359)
Berdasarkan buku Sistem Bentuk Struktur Bangunan (Frick, 1998: 28), struktur dan konstruksi dibedakan berdasarkan fungsinya sebagai berikut:
      Fungsi konstruksi: mendayagunakan konstruksi dalam hubungannya dengan daya tahan, masa pakai terhadap gaya-gaya dan tuntutan fisik lainnya.
Struktur: Menentukan aturan yang mendayagunakan hubungan antara konstruksi dan bentuk. Struktur berpengaruh pada teknik dan estetika. Pada teknik, struktur berpengaruh pada kekukuhan gedung terhadap pengaruh luar maupun bebannya sendiri yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk atau robohnya bnagunan. Sedangkan estetika dilihat dari segi keindahan gedung secara intergral dan kualitas arsitektural.
B.     Definisi Struktur Bentang Lebar
 
     Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar biasanya digolongkan secar umum menjadi 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar.
C.     Contoh-Contoh Bangunan Bentang Lebar, Baik Sederhana Maupun Kompleks.
       
Berdasarkan penertian yang diuraikan, seara lebih jelas bentuk struktur bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks dapat di lihat pada gambar di bawah ini:
bentang sederhana
Bangunan bentang lebar sederhana
bentang lebar kompleks
Contoh Bentuk Bangunan Bentang Lebar Kompleks

D.     Guna dan fungsi bangunan bentang lebar.
       
Berdasarkan gambar-gambar di atas, bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung pertunjukan, audiotorium dan kegiatan pameran atau gedung exhibition.
E.     Tingkat kerumitan, masalah dan teknik pemecahan masalah dlm bangunan bentang lebar, dan struktur yang digunakan pada bangunan bentang lebar
 
     Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipenaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut dan beberapa hal lain yang akan di bahas di masing-masing bab. Secara umum, gaya dan macam struktur bentang lebar dapat dilihat pada gambar di bawah ini: (Frick, 1998)
Dalam Schodek, 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur yaitu:
a. Struktur Rangka Batang dan rangka Ruang
b. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung
c. Struktur Plan dan Grid
d. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent(tenda) dan net (jaring)
e. Struktur Cangkang
Sedangkan Sutrisno, 1989, membagi ke dalam 2 bagian yaitu:
a. Struktur ruang, yang terdiri atas:
- Konstruksi bangunan petak ( Struktur rangka batang)
- Struktur Rangka Ruang
b. Struktur permukaan bidang, terdiri atas:
- Struktur Lipatan
- Struktur Cangkang
- Membran dan Struktur Membran
- Struktur Pneumatik
c. Struktur Kabel dan jaringan









BAB II
STRUKTUR KABEL
A.    Definisi
Struktur  kabel  merupakan  salah  satu struktur  furnicular,  yaitu  struktur  yang hanya  mendapatkan gaya tarik atau  gaya tekan  saja.  Pada  kasus  struktur  kabel hanya  gaya  tarik  saja  yang  bekerja.
B.    Penerapan Struktur Kabel dalam Arsitektur
Struktur kabel merupakan suatu generalisasi terhadap beberapa struktur yang menggunakan elemen tarik berupa kabel sebagai ciri khasnya. Struktur ini bekerja terhadap gaya tarik sehingga lebih mudah berubah bentuk jika terjadi perubahan besar atau arah gaya. Struktur kabel merupakan struktur funicular dimana beban pada struktur diteruskan dalam bentuk gaya tarik searah dengan material konstruksinya, sehingga memungkinkan peniadaan momen.

C.     Sistem Stabilisasi
Beberapa sistem stabilisasi yang dapat digunakan untuk mengantisipasi deformasi pada struktur kabel antara lain :
1.      Peningkatan beban mati 
Stabilisasi ini dilakukan dengan penerapan material dengan berat yang memadai dan merupakan material yang homogen sehingga diperoleh beban yang terdistribusi merata.
2.      Pengaku busur dengan arah berlawanan (inverted arch) 
Stabilisasi dengan pengaku bususr atau kabel ini berusaha mencapai bentuk yang kaku dengan menambah jumlah kabel sehingga kemudian menghasilkan suatu jaring-jaring (cable net structure).
3.      Penggunaan batang-batang pembentang (spreader) 
Stabilisasi ini menggunakan batang-batang tekan sebagai pemisah antara dua kabel sehingga menambah tarikan internal didalam kabel.
4.      Penambatan/pengangkuran ke pondasi (ground anchorage) 
Sistem ini hanya berlaku bagi kabel karena adanya gaya-gaya taik yang dinetralisir oleh pondasi sehingga menghasilkan stabilisasi.Pada pondasi terjadi tumpuan tarik akibat perlawanan gaya tarik kabel.
5.      Metoda prategang searah kabel (masted structure) 
Ciri utamanya adalah tiang-tiang dan kabel yang secara keseluruhan membentuk suatu struktur kaku. Kabel ditempatkan pada keadaan tertegang dengan jalan memberikan beban yang dialirkan searah kabel.

D.    Kekurangan dan Kelebihan

a)      euntungan struktur kabel :
  1. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan yang.
  2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah.
  3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan ratusan meter mengungguli semua sistem lain.
  4. Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan struktur tradisonal yang sering runtuh oleh pembengkokan elemen tekan di bawah temperatur tinggi. Kabel baja lebih dapat menjaga konstruksi dari temperatur tinggi dalam jangka waktu lebih panjang, sehingga mengurangi resiko.
  5. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru, tanpa adanya perubahan yang berarti.
  6. Cocok untuk bangunan bersifat permanen.
b)      Kelemahan struktur kabel :
Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar dan dapat mengakibatkan robohnya bangunan.
E.     Sejarah
Struktur kabel telah digunakan sejak abad pertama SM di China pada jembatan yang menggunakan rantai,  kemudian  sekitar tahun  70  SM  struktur  kabel  digunakan sebagai  atap  amphitheatre  Romawi. Kemudian  di  Eropa  pada  tahun  1218 struktur  rantai  tergantung  pernah dibangun di Alpen, Swiss. 
Meskipun demikian teori mengenai struktur ini pertama kali dikembangkan tahun 1595 , yaitu sejak  Fausto  Veranzio  menerbitkan  jembatan gantung.  Selanjutnya  pada  tahun  1941 dibangun  jembatan  rantai  di  Durham  County, Inggris.  Jembatan  ini  merupakan  jembatan gantung pertama di Eropa. 
Penggunaan  kabel  pada  gedung  tidak  begitu cepat  karena  pada  saat  itu  belum  ada kebutuhan  akan  bentang  yang  sangat  besar. Struktur  paviliun  pada  pameran  Nijny-Novgorod  yang  didesain  oleh  V.  Shookhov pada  tahun  1896  dianggap  sebagai  awal mulanya  aplikasi  kabel  pada  gedung  modern.
Struktur-struktur  yang  dibangun berikutnya  adalah  paviliun  Lokomotif pada  Chicago  World’s  Fair  pada  tahun 1933  dan  Livestock  Judging  Pavillion yang dibangun di Raleigh North Carolina sekitar  tahun  1950.  Sejak  itu  banyak dibangun  gedung  yang  menggunakan struktur kabel.
Pada  masa  sekarang  struktur  kabel banyak  dipakai  untuk  menyelesaikan kasus-kasus  bangunan  dengan  bentang lebar.  Salah  satu  contoh  bangunan  yang banyak  menggunakan  struktur  kabel adalah  stadion  yang  mempunyai  bentang sangat  lebar  dan  diharapkan  elemen struktur  yang  ada  tidak  menghalangi penonton  ke  tengah  lapangan.  Untuk  itu penyelesaian  dengan  struktur  kabel merupakan pilihan yang tepat. Sampai saat ini sudah banyak stadion yang  menggunakan  struktur  kabel dalam  penyelesaian  struktur  atapnya. Salah  satunya  adalah  National Athletics  Stadium  yang  terletak  di Bruce Australian Capital Territory.


F.     Studi Banding
Berdasarkan tugas study banding yang kami dapat, untuk bangunan yang menggunakan struktur kabel pada atap, kami mendapatinya dikawasan perumahan modern land.
                Struktur kabel atap ini digunakan untuk menutupi bangunan dua lantai dimana pada lantai satunya digunakan sebagai areal parkir mobil  dan motor, untuk lantai keduanya digunakan sebagai lapangan tennis. 
Untuk bentang struktur kabel pada lapangan tennis ini diperkirakan berdiameter ± 40m luas bentangannya, mengingat ukuran lapangan tennis (panjang 23.77m, lebar 10.97m) sebanyak 4 lapangan.  Struktur baja yang digunakan pada lapangan tenis modern land dapat disebut struktur kabel jaring tenda karena dilihat dari pemakaian jenis bahan maupun jenis pemasangan tarikan kabelnya merupakan cirri struktur kabel.




 








Berikut gambar layout dibawah ini:














Kabel adalah elemen struktur fleksibel. Bentuknya sangat bergantung pada besar dan perilaku beban yang bekerja padanya. Apabila kabel ditarik pada kedua ujungnya saja, maka bentuknya lurus. Jenis kabel demikian disebut tie-rod Jika kabel digunakan pada bentang antara dua titik dan memikul beban titik eksternal, maka bentuk kabel akan berupa segmen-segmen garis.
Jika yang dipikul beban terbagi, maka kabel akan mempunyai bentuk lengkungan. Berat sendiri kabel dapat menyebabkan bentuk lengkung tersebut. (biasanya berbentuk catenary curve).
Dibawah ini merupakan tabel ukuran bentang struktur kabel.

Pendekatan batas-batas bentang untuk sistem baja. Agar ukuran khas pada elemen struktur yang berbeda mudah dibandingkan, diagram ini digambar secara berskala untuk memperlihatkan panjang bentang khas masing-ma-sing jenis elemen. Panjang bentang yang secara aktual mungkin digunakan untuk setiap elemen disebut sebagai "maksimum" dan "minimum".
Bentuk struktur kabel yang dapat dibuat tak terhingga banyaknya. Kabel dapat digunakan untuk atap permanen yang permukaan penutupnya dapat berupa elemen planar baja kaku atau permukaan membran. Permukaan kaku biasanya mempunyai bentuk berkelengkungan tunggal, sedangkan permukaan membran biasanya berkelengkungan ganda. Untuk struktur-struktur yang mendapat kestabilannya dari gaya-gaya prategang eksternal penerapan prinsip desain vang mengharuskan tarik permukaan harus dipertahankan pada umumnya menqandung arti bahwa gava prategang harus besar dan atau kelengkungan pada permukaan harus dipertahankan besar. 
Besar gaya prategang yang diberikan untuk menstabilkan tidak boleh menyebabkan tegangan membran melebihi kapasitas material yang digunakan. Untuk struktur berbentang besar, biasanya membran terdiri atas faring kabel baja berjarak dekat yang mampu memikul gaya prategang relatif besar.
Kabel itu dapat mengalami getaran seperti pada gambar tersebut atau ragam lainnya, bergantung pada frekuensi gaya pemaksa (gaya dinamis pada struktur).Resonansi pada kabel akan terjadi apabila gaya pemaksa eksternal mempunyai frekuensi yang benar-benar sama dengan frekuensi alami kabel. Pada struktur kabel, frekuensi gaya angin sering kali sangat dekat dengan frekuensi struktur kabel.
Ada beberapa cara dasar untuk mengatasi masalah getaran akibat gaya angin. Salah satunya adalah memperbesar beban mati pada atap, sehingga memperbesar gaya tarik kabel dan mengubah frekuensi alaminya. Cara lain adalah dengan memberikan kabel guy sebagai angker pada titik-titik tertentu untuk mengikat struktur ke dalam tanah.
 













G.     Kesimpulan
Dasar-dasar Struktur Kabel Struktur  kabel  bekerja  berdasarkan  gaya tarik, menggunakan sistem statis tertentu, dimana Σ M=0, ΣH=0, ΣV=0. pada sistem struktur  dituntut  sistem  yang  stabil dengan kabel yang tegang. Daya  tarik  tinggi  dari  baja  dengan efisiensi tarik murni memungkinkan bajasebagai  elemen  struktur  yang  dapat membentangi  jarak  besar.  Kabel  adalah fleksibel  karena  ukurannya  dari  sisi  kecil dibandingkan  dengan  panjangnya.  Fleksibel menunjukkan daya lengkung yang terbatas. Karena  tegangan-tegangan  lengkung  tidak sama,  dapat  diatasi  oleh  fleksibelnya  kabel. Beban-beban yang dipikul oleh batang-batang tarik  terbagi  diantara  kabel-kabel.  Masing-masing kabel memikul beban dengan tegangan yang  sama  dan  di  bawah  tegangan  yang diperkenankan
BAB III
STRUKTUR MEMBRAN
A.     Defenisi
Struktur membran adalah struktur yang menggunakan material membran, yang memikul beban dengan mengalami tegangan tarik (Schodek, 1998). Masyarakat awam umumnya berpendapat bahwa membran atau fabric (kain, PVC, atau fiberglass) adalah material untuk jenis struktur yang sederhana. Umumnya material tersebut digunakan dalam bangunan-bangunan yang tidak permanen hingga semi permanen seperti tenda pramuka, tenda pernikahan, shelter, atap carport, penutup lapak, ataupun tenda penaung pada pasar tradisional. Padahal di lain pihak, dunia arsitektur telah mengembangkan penggunaan tenda dan mengaplikasikannya pada bangunan dengan inovatif. Bangunan-bangunan yang menggunakan material tersebut juga bukanlah bangunan-bangunan kecil, melainkan bangunan-bangunan publik berskala besar seperti airport, stasiun, stadion, convention center, hall, dan lain sebagainya. Kekuatan dan ketahanan bangunan berstruktur membran tersebut juga terbukti sangat baik. Beberapa produsen material tenda menyatakan bahwa produknya dapat bertahan hingga 15 tahun (PT. Kattya Tenso Membrane: 2011).
B.      Jenis Struktur Membran
Struktur membran termasuk dalam struktur prtegang. Struktur prategang dibagi menjadi dua yaitu struktur pneumatik dan struktur tenda.
B.1. Struktur pneumatik
a.      Defenisi struktur penumatik
Struktur penumatik adalah struktur membran yang bekerja dengan memberikan gaya internal pada membran hingga membentuk volume tertutup (seperti balon).
b.       Jenis struktur penumatik
Struktur pneumatik terbagi lagi menjadi dua, yaitu: air-supported structure dan air-inflated structure.
·         Pada air-supported structure udara mengisi seluruh volume internal (dapat diibaratkan pengguna berada di dalam balon),
·         Pada air-inflated structure udara diisolasi diantara membran rangkap yang diberi tekanan (dapat diibaratkan pengguna dinaungi atap yang terbuat dari balon).
c.       Studi banding
Hubert H. Humphrey Metrodome, Minnesota USA
  Fungsi : Digunakan untuk American Football, Baseball dan basket
  Arsitek: Skidmore, Owings & Merrill
https://sites.google.com/site/pneumaticstructuralsystem/_/rsrc/1318606348603/typical-uses/Metrodome.jpe?height=256&width=320
        Struktur atap ini dirancang oleh penemu sistem atap didukung udara, David H. Geiger (Lulusan Drexel University). Pada titik tertinggi, mencapai 195 meter tingginya (sekitar 16 cerita) dan berat sekitar £ 580.000 (263.000 kilogram). Struktur ini membutuhkan 250.000 kaki kubik / menit udara untuk tetap meningkat. Udara panas juga dipompa di antara lapisan di musim dingin untuk mencairkan salju yang menumpuk di atas.
B.2. Struktur tenda
a. Defenisi struktur tenda
Struktur tenda adalah struktur membran yang bekerja dengan memberikan gaya eksternal yang menarik membran. (Schodek, 1998) Salah satu cara untuk memberikan prategang pada membran adalah dengan memberikan gaya jacking yang cukup untuk tetap menegangkan membran pada berbagai kondisi pembebanan yang mungkin terjadi. Gaya jacking berasal dari kata ‘jack’ yang berarti dongkrak. Prinsip kerja dari struktur membran prategang ini adalah mempertahankan semua permukaan membran mengalami tarik dalam semua kondisi pembebanan.

b. Studi banding
William Hutton Younger Dynamic Earth Centre
Bangunan ini merupakan sebuah paviliun raksasa yang menggunakan struktur tenda dan berdinding kaca. Denah paviliun ini berbentuk oval dan terletak di atas banguanan ekshibisi setinggi dua lantai. Proses konstruksinya adalah dengan membuat jangkar-jangkar disekeliling profil atap. Jangkar tersebut nantinya akan digunakan untuk menahan susunan kabel yang menempel pada membran atap. Setelah jangkar dibuat, dibangun tiang-tiang sebanyak 2 x 4 buah untuk nantinya memberikan gaya jacking. Kemudian disusun membran dan kabel-kabel di tengah area. Kabel-kabel ditegangkan (diganjal) dengan tiang-tiang sehingga membran atap terangkat, lalu ujung dari tiap-tiap kabel tersebut kemudian dikunci pada jangkar.
http://arsitekturbicara.files.wordpress.com/2011/11/gambar-3-3-struktur-tenda-younger-dynamic-earth-centre-scotish-places-info.jpg?w=604
Gambar 3 3 Struktur Tenda Younger Dynamic Earth Centre (scotish-places.info)
http://arsitekturbicara.files.wordpress.com/2011/11/5-gambar-3-4-tampak-atas-bangunan.jpg?w=604
Gambar 3 4 Tampak Atas Bangunan

C.      Proses konstruksi struktur membran
C.1. Pra konstruksi
            Hal yang pertama dilakukan sebelum konstruksi adalah proses pembuatan membran. Membran dibuat dalam pabrik membran yang terstandarisasi. Pertama-tama, pada lembaran membran dicetak pola-pola yang diinginkan menggunakan CNC (Computer Numerical Controller) Plotter. CNC Plotter ini adalah plotter yang dapat terhubung dengan CAD Program sehingga cetakan dapat disesuaikan dengan desain. (Wikipedia, 2011) Setelah pola dicetak, membran dipotong menggunakan pemotong laser dan dilengkapi dengan lubang-lubang tertentu sesuai desain membran tersebut. Di samping itu, dibuat pula joint atau sambungan khusus untuk membran tersebut dengan menggunakan proses produksi pabrik yang terstandarisasi. Setelah setiap komponen diproduksi, membran dan kelengkapannya dikemas dan dikirim menuju lokasi konstruksi.
C.2. Konstruksi
            Proses konstruksi struktur tenda terdiri dari persiapan lahan, pemancangan pondasi dan struktur pendukung, penyusunan, pemasangan dan penarikan, pengujian, dan pengevaluasian. Persiapan lahan dilakukan untuk membersihkan lahan yang akan dibangun sebelum dilakukan konstruksi. Kemudian setelah lahan disiapkan, dilakukan pemancangan pondasi dan struktur pendukung seperti tiang-tiang, sambungan, dan kabel. Setelah itu barulah dilakukan penyusunan membran, pemasangan, dan penarikan membran. Proses penyusunan dan penarikan ini harus diawasi serta dilakukan atas persetujuan ahli struktur yang bertanggung jawab. Di samping itu juga harus dilakukan dalam cuaca yang paling tenang agar kerusakan pada saat pemasangan dan penarikan dapat diminimalisir. Setelah memban ditarik, dilakukan pengaturan tarikan agar tidak terjadi kelebihan tarikan pada titik-titik tertentu. Dan terakhir, dilakukan pengujian, pengevaluasian dan pelaporan mengenai proses konstruksi yang telah dilakukan.

D.     Contoh kasus konstruksi struktur membran
Carlos Moseley Music Pavilion, New York, 1991
Bangunan ini befungsi sebagai wadah pertunjukan musik yang dapat dipindahkan dan dibongkar pasang dalam beberapa jam. Proses pemindahannya saja akan memerlukan tujuh buah truk: tiga di antaranya membawa tiga buah rangka truss sepanjang 20 meter dan empat truk lain membawa membran beserta perlengkapan lainnya. Proses konstruksi pavilion ini dimulai dengan pemasangan rangka truss membentuk semacam tripod untuk menopang tenda. Pemasangan truss tersebut dimulai dengan meletakkan ujung dari dua truss pertama di titik-titik yang ditentukan, kemudian dibangun panggung berukuran 12 x 24 meter di antara kedua titik tersebut. Lalu dibangun pula bantalan pondasi berukuran besar untuk menopang pompa hidrolik yang mendongkrak kedua truss melintasi panggung dan menempelkan kedua ujungnya satu sama lain. Kedua ujung truss ini ditempelkan, dikunci menjadi satu, dan digabungkan dengan rangka truss ketiga yang masih terlipat. Truss ketiga ini kemudian ikut mendongkrak kedua batang truss lain perlahan-lahan menjadi tegak. Saat posisi struktur setengah tegak, membran dipasang pada kabel-kabel. Terakhir, struktur tuss dinaikkan kembali sehingga menarik dan menegangkan membran penutup sesuai rancangan.
http://arsitekturbicara.files.wordpress.com/2011/11/2-gambar-3-1-interior-pavilion.jpg?w=604
Gambar Interior Pavilion
http://arsitekturbicara.files.wordpress.com/2011/11/3-gambar-3-2-proses-instalasi-struktur-carlos-moseley-music-pavillion-arquiteturaefemera-blogspot-com.jpg?w=604
Gambar. Proses instalasi struktur Carlos Moseley Music Pavillion (arquiteturaefemera.blogspot.com)






BAB IV
KESIMPULAN
Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin yang dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung pertunjukan, audiotorium dan kegiatan pameran atau gedung exhibition.
Struktur kabel dan struktur membran adalah termasuk dari struktur bangunan bentang lebar.  Struktur  kabel  merupakan  salah  satu struktur  furnicular,  yaitu  struktur  yang hanya  mendapatkan gaya tarik atau  gaya tekan  saja.  Pada  kasus  struktur  kabel hanya  gaya  tarik  saja  yang  bekerja sedangkan Struktur membran adalah struktur yang menggunakan material membran, yang memikul beban dengan mengalami tegangan tarik (Schodek, 1998).


Daftar Pustaka
Lyall, Sutherland. 2001. Master of Structure: Bangunan dengan Struktur Innovatif Terkini. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Otto, Frei, ed. 1962. Tensile Structures. Massachusetts: MIT Press.
Schodek, Daniel L. 1992. Struktur. Jakarta: Erlangga
Eide Industries, Inc. 2007-2011. Tensioned Fabric Structures (TFS) Specification.



1 comment:

  1. How to Play Roulette - Lucky Club
    Roulette is the traditional casino game played by the professional roulette player. This online luckyclub casino game is an exciting  Rating: 4.9 · ‎6,266 votes

    ReplyDelete

MENGENANG 13 TAHUN TSUNAMI ACEH